Kamis, 06 November 2014
Berikut merupakan beberapa darar bagi
kaum muslimin untuk tidak berkeluh kesah:
1. “Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa
kesusahan dia berkeluh kesah.” (QS Al- Ma’arij [70]: 19-20)
2. Muhammad
bin Ka’ab Al-Qurazhi berkata, “Keluh kesah adalah perkataan yang buruk dan
persangkaan yang buruk.”
3. Nabi
Ya’qub pernah berkata, “Sesungguhnya, aku hanya mengadukan kesusahan dan
kesedihan hatiku kepada Allah.”
Ada sebuah organ diotak, kalo itu buruk
maka buruk semuanya dan kali dia baik maka baik pula semuanya. Organ tersebut
namanya talamus, tugasnya adalah memancarkan berbagai informasi yang sampai
kepada kita melalui indra. Dengan kata lain talamu adalah stasiun relay. Pada
saat masukan informasi ketalamus ini jelek, informasi yang dipancarkan ke
segenap bagian otak pun adalah kejelekan. Kalau talamus memancarkan informasi
keburukan karena yang kita makan, kita dengar, dan kita rasakan buruk, tasbih
sel-sel dalam tubuhpun akan terganggu.
Secara psikologis, kejelekan manusia itu
tergambar dalam rasa cemas, khawatir, takut, insomsia, bulimia, dan trauma.
Apabila kita gemar berkeluh kesah tentang berbagai kesulitan hidup, apalagi
sampai memberitahukan kepada orang lain, kita akan menjadi manusia yang paling
sedih. Misalkan, kita mengeluhkan masalah kita pad 10 orang. Setiap kali kita
bicara maka semakin luka hati kita tersebut sehingga kortisol dan skotofobonnya
(hormon takut dan cemasnya) naik. Hal ini akan mengakibatkan trgerusnya
kebahagiaan dan ketenangan hidup. Curhat kepada manusia apalagi kepada yang
tidak berkompetendalam membantu menyelesaikan masalah leganya sebentar, tetapi
sumpeknya berkepanjangan. Misal kita bicars kepada si A, agag lega hati kita.
Setelah itu kita mengulanginya kepada si B. Hati yang semula agag lega maka
akan menjadi sumpek kembali karena kita mengulanginya lagi.
Pada saat perasaan negatif akibat
berkeluh kesah tadi masuk ke talamus, bagian ini akan segera me-relay informasi
tersebut ke bagian otak, seperti kebagian pengatur motorik,bagian pengatur
kognisi, bagian pengatur budi luhur yang dipakai ibadah, akhirnya orang hidup
dengan kecemasan, kesedihan, dan ketidakberdayaan.talamus di otak pun akan
memancarkan kecemasanyang menakut-nakuti. Akibatnya, tubuh yang cemas akan
merespons dengan mekanisme perlawanan (respons defensif), jantung akan berdetak
lebih kencang, contoh reaksi miip seperti kita dikejar anjing. Adrenalin pun
dipompa dengan keras secara terus menerus bisa mengakibatkan pengikisan pada
dinding-dinding pembuluh darah. Oleh karena itu orang yang gemar berkeluh kesah
, hidupnya akan jauh dari rasa bahagia karena tidak adanya rasa syukur. Diapun
akan sangat rentan terhadap penyakit.
sumber :
Azhar, Tauhid N. 2011. Mengapa Banyak Larangan?Hokmah dan Efek Pengharaman dalam Bercinta, Kesehatan, serta Psikologi Kejiwaan. Solo: TigaSerangkai