Lingkar Studi Islam Psikologi Unnes


Merupakan lembaga Kerohanian Islam yang mengkaji permasalahan psikologi dari perspektif islam di Jurusan Psikologi, Fakultan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang Sehat, Unggul, dan sejahtera.

Gedung A1 Lantai 2 Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Kec. Gunungpati Semarang

email : lsipsikologi.unnes@gmail.com
No. HP : 085865091326
News Update :
slider otomatis
Home » » Larangan Berkeluh Kesah

Larangan Berkeluh Kesah

Penulis : Unknown on Kamis, 06 November 2014 | Kamis, November 06, 2014

Berikut merupakan beberapa darar bagi kaum muslimin untuk tidak berkeluh kesah:
1.      “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah.” (QS Al- Ma’arij [70]: 19-20)
2.      Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi berkata, “Keluh kesah adalah perkataan yang buruk dan persangkaan yang buruk.”
3.      Nabi Ya’qub pernah berkata, “Sesungguhnya, aku hanya mengadukan kesusahan dan kesedihan hatiku kepada Allah.”
Ada sebuah organ diotak, kalo itu buruk maka buruk semuanya dan kali dia baik maka baik pula semuanya. Organ tersebut namanya talamus, tugasnya adalah memancarkan berbagai informasi yang sampai kepada kita melalui indra. Dengan kata lain talamu adalah stasiun relay. Pada saat masukan informasi ketalamus ini jelek, informasi yang dipancarkan ke segenap bagian otak pun adalah kejelekan. Kalau talamus memancarkan informasi keburukan karena yang kita makan, kita dengar, dan kita rasakan buruk, tasbih sel-sel dalam tubuhpun akan terganggu.
Secara psikologis, kejelekan manusia itu tergambar dalam rasa cemas, khawatir, takut, insomsia, bulimia, dan trauma. Apabila kita gemar berkeluh kesah tentang berbagai kesulitan hidup, apalagi sampai memberitahukan kepada orang lain, kita akan menjadi manusia yang paling sedih. Misalkan, kita mengeluhkan masalah kita pad 10 orang. Setiap kali kita bicara maka semakin luka hati kita tersebut sehingga kortisol dan skotofobonnya (hormon takut dan cemasnya) naik. Hal ini akan mengakibatkan trgerusnya kebahagiaan dan ketenangan hidup. Curhat kepada manusia apalagi kepada yang tidak berkompetendalam membantu menyelesaikan masalah leganya sebentar, tetapi sumpeknya berkepanjangan. Misal kita bicars kepada si A, agag lega hati kita. Setelah itu kita mengulanginya kepada si B. Hati yang semula agag lega maka akan menjadi sumpek kembali karena kita mengulanginya lagi.
Pada saat perasaan negatif akibat berkeluh kesah tadi masuk ke talamus, bagian ini akan segera me-relay informasi tersebut ke bagian otak, seperti kebagian pengatur motorik,bagian pengatur kognisi, bagian pengatur budi luhur yang dipakai ibadah, akhirnya orang hidup dengan kecemasan, kesedihan, dan ketidakberdayaan.talamus di otak pun akan memancarkan kecemasanyang menakut-nakuti. Akibatnya, tubuh yang cemas akan merespons dengan mekanisme perlawanan (respons defensif), jantung akan berdetak lebih kencang, contoh reaksi miip seperti kita dikejar anjing. Adrenalin pun dipompa dengan keras secara terus menerus bisa mengakibatkan pengikisan pada dinding-dinding pembuluh darah. Oleh karena itu orang yang gemar berkeluh kesah , hidupnya akan jauh dari rasa bahagia karena tidak adanya rasa syukur. Diapun akan sangat rentan terhadap penyakit.


sumber :
Azhar, Tauhid N. 2011. Mengapa Banyak Larangan?Hokmah dan Efek Pengharaman dalam Bercinta, Kesehatan, serta Psikologi Kejiwaan. Solo: TigaSerangkai
Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger