Lingkar Studi Islam Psikologi Unnes


Merupakan lembaga Kerohanian Islam yang mengkaji permasalahan psikologi dari perspektif islam di Jurusan Psikologi, Fakultan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang Sehat, Unggul, dan sejahtera.

Gedung A1 Lantai 2 Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Kec. Gunungpati Semarang

email : lsipsikologi.unnes@gmail.com
No. HP : 085865091326
News Update :
slider otomatis
Home » » Orang yang pelit akan hidup dalam kecemasan, ketakutan dan kesakitan.

Orang yang pelit akan hidup dalam kecemasan, ketakutan dan kesakitan.

Penulis : Unknown on Kamis, 06 November 2014 | Kamis, November 06, 2014

Dibawah ini adalah beberapa hadist dalam ajaran islam tentang larangan berprilaku kikir diantaranya :
1.      “Ada dua sifat yang tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin, yaitu kikir (bakhil) dan akhlak yang buruk.” (HR. Ahmad dan Turmudzi)
2.      “Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah menuntun tanganya apabila dia terpleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati (dermawan) daripada seorang alim (taat ibadah) tetapi kikir.” (HR Tabrani)
3.      “Jauhilah kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat, dan jauhilah kikir karena dia telah membinasakan orang sebelum kamu.” (HR Muslim)
4.      “Tidak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang yang kikir, dan orang yang tidak bertanggungjawab terhadap apa yang dimilikinya.” (HR Turmudzi)
Dalam terminologi stres, sekala tertinggi yang diduga menjadi sebab utama adalah gejala takut kehilangan. Skala  tertinggi dalam terminologi stres adalah kehilangan pasangan hidup akibat kematian, kehilangan anak, saudara, sahabat dekat, dan kehilangan segala sesuatu yang kita anggap berharga pada hidup. Dalam sekala 1-100, tiga kehilangan tersebut mnendapat sekor tertinggi, yaitu sekitar 97-100.
Rasa kepemilikan yang hampir tiada batas sesungguhnya adalah beban yang sangat memberatkan jiwa. Lihat saja tabel fluktuasi (naik turunya) hormon cemas manusia pada saat menjalani aktivitas yang dapat mengakibatkan kematian dan beresiko tinggi. Rasa takut kehilangan nyawa dan hal-hal yang sangat berarti dalam hidup akan mendorong terjadinya hormon-hormon cemas seperti kortisol, adrenalin dan norepinefrin. Berjalinya ketiga hormon ini akan mrnghadirkan kecemasan yang kronis.
Depresi adalah salah satu hasil dari kecemasan dan ketakut yang berkepanjangan. Dengan bersifat dermawan, kita dilatih untuk senantiasa mengurangi rasa kepemilikan absolut tersebut. Denganberbagi pun kita diajak untuk senantiasa mengaktifkan jalur empati di otak. Jalur ini teridentifikasi sebagai jalur yang membangkitkan sekaligus dibangkitan oleh hormon-hormon cinta (oksitosin, dopamin, dan serotonin). Jadi saling berbagi tidak hanya akan dapat mengurangi kecemasan dan kemungkinan depresi, tetapi juga dapat menghadirkan kebahagiaan dan hangatnya cinta di benak nita.

Orang yang pelit dan tidak mau berbagi dan menyayangi akan hidup dalam kecemasan, ketakutan dan kesakitan. Bukankah stres dan kecemasan yang berkepanjangan akan menekan sistem imunitas tubuh? Akibatnya, tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbafai penyakit. Dengan demikian, sifat tidak mau berbagi bukan saja mengerdilkan aspek manfaat, tetapi juga mendatangkan aneka mudharat.


sumber :
Azhar, Tauhid N. 2011. Mengapa Banyak Larangan?Hokmah dan Efek Pengharaman dalam Bercinta, Kesehatan, serta Psikologi Kejiwaan. Solo: TigaSerangkai
Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger