Lingkar Studi Islam Psikologi Unnes


Merupakan lembaga Kerohanian Islam yang mengkaji permasalahan psikologi dari perspektif islam di Jurusan Psikologi, Fakultan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang Sehat, Unggul, dan sejahtera.

Gedung A1 Lantai 2 Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Kec. Gunungpati Semarang

email : lsipsikologi.unnes@gmail.com
No. HP : 085865091326
News Update :
slider otomatis
Home » » Mengenal Psikologi Islam

Mengenal Psikologi Islam

Penulis : maama on Kamis, 18 September 2014 | Kamis, September 18, 2014


Pengertian Psikologi
Robert S. Wood & D.G Marquis “psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas individu dalam hubungannya dengan lingkungan. J.P.Guilford “Psikologi didefinisikan sebagai ilmu tentang aktivitas mental organism”
 Mempelajari aktivitas jiwa dalam arti luas
 Mempelajari aktifitas jiwa dalam hubungannya dengan lingkungan, merupakan perbuatan-perbuatan (Tingkah laku yang tampak)
 Mempelajari kodrat manusia (human nature) meliputi biologi, psikologi, dll.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia baik overt maupun covert. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan manivestasi mentalnya.

Pengertian Islam
“……Islam ialah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan engkau mendirikan sholat, memberikan zakat, engkau berpuasa pada bulan Ramadhan, dan engkau menjalankan haji ke Baitullah bila engkau mampu menjalankannya…..” [HR. Muslim]
Dapat disimpulkan bahwa islam mencakup:
 Syahadatain
 Rukun Islam

Makna syahadatain
1. Laa ilaaha illallaah: Tidak ada sesembahan kecuali Allah, Tidak ada pencipta selain Allah, tidak ada hakim (penentu hukum) selain Allah.
2. Muhammadurrasuulullah : mengakui secara lahir dan batin bahwa Muhammad saw adalah hamba Allah swt dan rasulNya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya yaitu mentaati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan tidak menyembah Allah swt kecuali dengan apa yang disyariatkan.

Rukun syahadatain
1. Ilmu: melawan kebodohan, az zukhruf 86
2. Yakin: melawan keraguan, al hujarat 15
3. Qabul (menerima): melawan penolakan, Ash Shaffat 35-36
4. Patuh: melawan meninggalkan, luqman 22
5. Ikhlas: melawan syirik
6. Jujur: melawan dusta, Al Baqarah 8-10
7. Mahabbah (kecintaan): melawan kebencian, Al Baqarah 165
, [kitab Tauhid 1, Sahlih bin fauzan al fauzan hal. 60-73]

Konsekuensi Syahadatain
1. Laa ilaaha illallaah : meninggalkan ibadah kepada selain Allah swt dari segala macam yang dipertuhankan, dan beribadah kpd Allah semata tanpa syirik sedikit pun.
2. Muhammadurrasuulullaah: menaatinya, membenarkannya, meninggalkan yang dilarangnya, mencukupkan diri dengan mengamalkan sunnahnya, dan meninggalkan yang lain dari bid’ah dan muhdatsat (baru), serta mendahulukan sabdanya di atas segala pendapata orang.

Pengertian Psikologi Islam
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilku manusia baik overt maupun covert.
Islam adalah syahadatain…dst… konsekuensinya adalah iman, beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitabNya, Nabi dan Rasul, hari akhir, qodho dan qodhar. Dalam kaitannya dengan keilmuan dan kehidupan sehari-hari kita, ini berarti juga logika yang kita gunakan sebagai dasar kita berpikir dan bertindak seharusnya adalah logika “iman”. Apa yang disampaikan dan diperintahka Allah pasti benar. Inilah yang seharusnya dijadikan dasar “ideology”, “pemikiran” dan “perilaku” seorang muslim.
Misal, mimpi. Kalau Freud bilang mimpi terjadi sebagai dampak atas keinginan kita yang tidak kesampaikan, namun yang dijelaskan oleh Rasul adalah mimpi ada yang dari setan dan ada yang dari Allah, nah yang wajib kita imani adalah penjelasan dari Rasul. Atau, tentang teori Darwin. Teori ini percaya bahwa manusia berasal dari evolusi, sementara firman Allah mengatakan manusia pertama adalah Nabi Adam, dan penciptaan manusia menjadi manusia adalah setelah ditiupkan ruh, tujuan penciptaannya adalah untuk beribadah.
Maka, bisa dijelaskan bahwa psikologi islam tidaklah sama kedudukannya dengan psikologi perkembangan, psikologi sosial, atau cabang ilmu psikologi lainnya. Psikologi islam adalah sebuah studi psikologi yang didasarkan pada ideology atau pemikiran islam yang didasarkan atas logika keimanan.

Nama lain psikologi islam
- Psikologi Islami (The Islamic psychology) ---> Fuad Nashori, djamaludin Ancok, Hanna Djumhana, Subandi, dll
- Psikologi Islam (the psychology of islam)---> Baswardono, abdul mujib dan yusuf muzakir, M Thoyyibi, dll
- Psikologi Al Quran
- Psikologi qur’ani
- Psikologi profetik
- Nafsiologi
- Psikologi sufi
Istilah psikologi islami dipercaya lebih tepat digunakan daripada istilah-istilah lain, dipandang memiliki jangkauan yang lebih luas. Bukan hanya pemikiran dan praktik yang
berasal dari agama islam, tetapi juga dari sumber-sumber lain yang dapat diterima oleh atau sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran islam, (Nashory, Fuad. 2002)
Menurut Subandi (dalam Nashory, Fuad. 2002) bahwa sumber-sumber pemikiran dari luar islam perlu dipertimbangkan mengingat bahwa pada hakekatnya esensi nilai-nilai islami itu sendiri tidak hanya ada pada agama islam.
Menurut Bagus Riyono (diskusi LSI dengan Bagus Riyono), bukan berarti psikologi yang berasal dari barat tidak benar. Bagi mereka yang tidak memiliki paham “tauhid” kebenaran adalah relative [kebenaran: ada kebenaran relative, populis, parsial, ideal, dsb], sehingga jangan mengadopsi pemikiran-pemikiran psikologi barat begitu saja, lalu menerapkan dalam kehidupan kita, karena banyak yang bertentangan dengan islam. Apabila kita mau menggali ilmu psikologi, pertama-tama kita harus menginjak pada tauhid (mengesakan Allah), bahwa manusia ini adalah ciptaan Allah. Jadi kita mempelajari psikologi dari barat ya harus dengan sikap seperti itu bahwa ini pendapat orang, bisa saja salah. Nah kit abaca, kita pahami apakah cocok dengan Al Quran? Ataukah justru melenceng? Kalo melenceng ya kita tidak pake.
Penulis menyimpulkan, pada hakekatnya penamaan psikologi islam yang bermacam-macam memiliki arti yang hampir sama.  Karena meskipun kita bisa saja mengambil ilmu dari barat sebagaimana yang dikatakan pak Bagus Riyono, karena ilmu mereka mengandung kebenaran (parsial, relative, ideal, dll) namun, tetap saja kita sebagai seorang muslim harus memfilternya apakah sesuai dengan Al Quran dan as sunnah? Bertentangan atau tidak?

Sejarah Psikologi Islam
- 1978, wacana psikologi islam mulai bergaung. Di Universitas Riyadh berlangsung symposium internasional tentang psikologi dan islam.
- 1978, di Inggris, terbit sebuah buku “the dilemma of muslim psychologist” di tulis oleh Malik Badri, pertemuan ilmiah dan penerbitan buku ini memberikan inspirasi bagi lahir dan berkembangnya wacana psikologi islam, di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
- 1994,di Indonesia terbit buku psikologi islami: solusi atas problem-problem psikologi ditulis oleh djamaludin ancok dan fuad nashory. Buku ini diterbitkan bersamaan dengan Simposium Nasional Psikologi Islami I di UMS. Yang setelahnya memancing diadkannya symposium bertopik psikologi islam.


Ma’roji :
Hadist Arbain,
Al fauzan, Shaleh bin Fauzan. 2012. Ktab Tuhid 1 (At Tauhid L ash-Shaff al-Awwal al-‘ali. Jakarta: Darul Haq,
Nashori, H Fuad. 2002. Agenda Psikologi Islami.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fudyartanta, Ki.2011. Psikologi Umum I & II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

5 Juni 2015 pukul 14.48

Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Dunia Psikolog, menurut saya bidang studi Psikologi merupakan bidang studi yang sangat menarik
juga banyak hal yang bisa dipelajari di dunia Psikologi.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis
mengenai bidang Psikologi yang bisa anda kunjungi link ini, selamat berbagi :)

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger