Kita tahu
bahwa psikologi merupakan sebuah bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia. Artinya sebenarnya
psikologi sudah ada semenjak manusia itu ada dan tiada yang lebih faham tentang
manusia kecuali yang menciptakannya yaitu Allah SWT. Itu menjadi salah satu penyebab
kita harus belajar psikologi dari sudut pandang perspektif islam.
Allah Swt
telah menurunkan kepada seluruh alam berupa Al Qur’an dan Assunah melalui
baginda Rosul Muhammad SAW, yang merupakan petunjuk bagi orang-orang yang
beriman. Maka sudah patut bagi seorang mukmin menjadikan Al Qur’an dan Assunah
sebagai pedoman dalam kehidupannya, termasuk pula dalam belajar dan menuntut
ilmu. Sebagai seorang muslim haruslah berpegang teguh kepada keduanya. Kedua
bentuk pedoman itu pula yang akan menjadi
landasan bagi kita untuk belajar lebih dalam tentang psikologi dari
perspektif islam.
Adapun penyebab lain diantaranya teori-teori psikologi
yang sudah ada saat ini kebanyakan dibangun dari paradigma sekuler, yang
tentunya tidak sesuai dengan masyarakat muslim. Selain bias budaya, teori-teori
tersebut ternyata bebas nilai yang menafikan unsur-unsur metafisik dan
spiritual-transendental. Masyarakat Muslim lebih tepat menggunakan teori
psikologi berbasis keislaman, karena teori itu dapat mengkaver seleuruh
perilakunya dan menunjukkan self-image maupun self-esteem sebagai seorang
muslim yang sesungguhnya.
Psikologi Islam itu sendiri atau dalam islam lebih dikenal
dengan ilmu nafs, sebenarnya bukanlah
hal yang baru dalam Islam, karena merupakan salah satu ilmu pada zaman keemasan
Islam. Tokoh yang berperan dalam ilmu ini antara lain, Al-Kindi dan Al-Farabi yang merupakan pencetus terapi
musik.
+ komentar + 1 komentar
mengagumkan....
Posting Komentar